🏓 Hari Kiamat Yang Berhubungan Dengan Ilmu Geologi Dijelaskan Dalam Alquran

Harikiamat adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya, secara serentak dan tiba-tiba. Peristiwa kiamat adalah sesuatu yang pasti, tidak ada kera akandating pada hari kiamat sebagai pembela bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim). Dalam Hadits diatas dijelaskan bawa seseorang diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an, karena dengan membaca Al-qur’an kita bisa mendapat belaan atau pahala besok pada hari kiamat. Membaca (Al-Qur’an) juga diperintahkan seperti halnya BuktiKeajaiban Al Qur’an Pada Ilmu Pengetahuan. Laporan: Redaksi. Sabtu, 30 Desember, 2017 / 00:00 WIB. MONITOR, Jakarta – Al Qur’an merupakan kitab suci umat muslim yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Para ulama sependapat, di antara sekian banyak mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang terbesar KIAMATmerupakan peristiwa yang berkaitan dengan kehancuran. Kiamat identik dengan hancurnya alam raya secara total. Lantas bagaimana dengan fenomena kerusakan yang berskala. Subhanallah, Macam-Macam Kiamat Dijelaskan dalam Alquran dan Sains. Rabu, 24 Januari 2018 - 19:57 WIB Muslim. terjadinyahari kiamat banyak dijelaskan dalam Alquran.Di dalam Alquranhari kiamat bahasa yang sangat banyak dan beragam. Kurang lebih ada 22 nama hari kiamat yang terdapat dalam Alquran.1Sesuatu yang 1Diantara nama hari Kiamat dalam Alquran adalah: Yaum al Qiyâmah, Yaum al Akhir As-Sa‟ah, Yaumul metafora yang berhubungan dengan konsep 20Dzulqodah1443H #MariKetahui Menurut Wikipedia, Geologi adalah salah satu cabang ilmu kebumian yang mempelajari tentang Bumi dan segala isi di dalamnya. Bahkan para ilmuwan muslim pun melakukan berbagai macam penelitian tentang isi bumi mulai dari bebatuan, mineral dan lainnya. Nah hari ini, Mimin akan bercerita tentang seorang ilmuwan muslim yang . Oleh DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq JamalYang dimaksud dengan Ilmu Geologi adalah ilmu yang berkaitan dengan pengamatan struktur batu-batuan yang ada di dalam bumi dan bentuk-bentuknya serta rekahan batu-batuan tersebut dan pengaruhnya. Sebagai sebuah ilmu, ia memiliki dasar dan cabang-cabangnya yang banyak. Namun yang akan menjadi perhatian kita dalam pembahasan ini adalah isyarat ilmiah yang terdapat pada beberapa ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan kondisi geologi yang dilakukan para ahli geologi, salah satunya berkaitan dengan struktur bumi yang memiliki tingkat ketinggian tertentu seperti gunung. Dari penelitian tersebut, didapatkan bahwa berdasarkan geomorphologi, gunung memiliki fungsi sebagai pasak yang menancapkan bumi di jagat alam raya ini. Di mana puncak gunung menjadi penahan keseimbangan bumi dari arah atas. Dan bagian yang menancap di kedalaman bumi atau bagian akarnya menjaga keseimbangannya dari arah bawah dan berhubungan dengan inti adanya gunung-gunung ini, keseimbangan bumi dapat terjaga, sehingga bumi tidak terlalu condong ke salah satu arah di tengah-tengah alam raya yang melingkupinya. Karenanya kita mendapatkan penyebaran gunung-gunung di bumi ini yang tampak teratur pada semua bagian dari permukaan bumi. Kita mendapatkan, di salah satu belahan bumi terdapat banyak dataran tinggi, sedangkan di tempat lain terdapat banyak dataran rendah. Demikianlah fungsi dari gunung-gunung ini. Dan hal ini, telah diisyaratkan Al-Qur'an dalam surah An-Nahl ayat 15. Allah SWT berfirman "Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu."Dengan memerhatikan ayat ini, kita mendapatkan ketelitian cara pengungkapan Al-Qur'an dalam memilih kata-kata yang dipergunakannya. Penggunaan kata alqaa’, menunjukkan adanya peristiwa pemindahan materi-materi pembentuk gunung, baik yang berasal dari dasar bumi, lalu mengendap di permukaannya, maupun dari salah satu bagian dari permukaan bumi yang terbawa ke permukannya di bagian lain. Contoh dari pemindahan yang terjadi dari dasar bumi ke permukaannya, terdapat pada gunung merapi yang menyemburkan lava dari kawahnya. Adapun contoh dari gunung yang terbentuk karena endapan yang terjadi di permukaan bumi, maka hal itu bisa diakibatkan karena kelapukan dan pengikisan, yang diiringi oleh serangkaian proses perubahan alami dan kimiawi sehingga endapan itu menjadi keras dan terkumpul menjadi materi pembentuk kata an tamida bikum’ menjelaskan fungsi gunung dalam menekan dan mengontrol gerakan bumi sehingga keseimbangannya di tengah-tengah jagat raya ini petunjuk Al-Qur'an yang menjelaskan tentang fungsi gunung-gunung. Di bagian lain, terdapat juga ayat Al-Qur'an yang menunjukkan adanya daratan rendah di permukaan bumi. Sebagai contoh, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an adalah wilayah tempat terjadinya peperangan sebelum peperangan terakhir antara pasukan Romawi dan Persia, yaitu lembah sungai Yordania, di mana pasukan Persia memperoleh kemenangan. Penelitian yang dilakukan oleh para ahli geologi menunjukkan bahwa lembah sungai Yordania pada saat itu, merupakan daratan terendah, dibandingkan daerah lain di belahan bumi ini. Inilah yang disinggung Al-Qur'an dalam surat Ar-Rum ayat 1-3. Allah SWT berfirman "Alif Laam Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi. Di negeri yang terdekat terendah dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang."Selanjutnya di bagian lain, Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa bumi diliputi suatu lapisan gas yang menjaganya dari pengaruh langsung sinar matahari. Di mana pengaruh lapisan ini dapat kita rasakan secara langsung dalam kehidupan kita. Lapisan gas yang dimaksud adalah atmosfir bumi, yang mengelilingi seluruh permukaan planet bumi di mana kita hidup ini. Karena adanya lapisan atmosfir ini, Al-Qur'an mengungkapkan bahwa manusia, hidup di bumi, bukan di atas bumi. Karena kalau kita hidup di atas bumi maka permukaan kulit bumi adalah bagian terluar dari bumi. Dan ini tentunya bertentangan dengan realitas alam, dengan adanya atmosfir bumi yang mengelilingi semua permukaan bumi dengan kekuatan gaya gravitasinya. Apa yang disampaikan di atas, telah dijelaskan oleh Al-Qur'an dalam surah Ar-Rum ayat 9. Allah SWT berfirman "Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi."Tentang sifat dari atmosfir, Al-Qur'an dalam salah satu ayatnya telah menjelaskan hal ini, yaitu makin tinggi meninggalkan permukaan bumi, maka tekanan udara pada ketinggian tersebut makin berkurang. Dan itu berpengaruh pada kemampuan benda-benda hidup seperti manusia untuk bernafas pada ketinggian tersebut, dikarenakan saluran pernafasannya terganggu karena persediaan oksigen yang menipis. Bahkan akibat dari persediaan oksigen yang sedikit itu, bisa mengakibatkan manusia seperti tercekik atau ia akan SWT berfirman dalam surah Al-An’am ayat 125 "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."Yang dimaksud dengan dadanya yang sempit’ adalah terjadinya kekurangan oksigen pada saluran pernafasannya. Dan pengumpaan-Nya dengan pendakian ke langit, hal itu menunjukkan kurangnya persediaan oksigen pada ketinggian tertentu pada lapisan atmosfir surah Ath-Thariq ayat 11, Al-Qur'an menyebutkan sifat lain dari atmosfir ini. Allah SWT berfirman "Demi langit yang dapat mengembalikan." Kalimat dzatu ar-raj’i’, mengandung arti bahwa atmosfir memiliki daya untuk melindungi bumi, sekaligus memantulkan kembali gelombang elektronik yang membenturnya ke permukaan bumi. Kondisi ini dimanfaatkan manusia untuk membuat radio yang memanfaatkan energi gelombang udara. Dan umumnya, manfaat dari atmosfir ini, juga digunakan secara lebih luas dalam bidang dari hal di atas, Al-Qur'an juga membicarakan tentang lapisan bebatuan yang menjadi unsur terpenting bagi struktur pembentukan bumi. Lapisan ini memanjang, mulai dari permukaan bumi sampai ke dalam perut bumi, yang terdiri dari berbagai macam tingkatan bebatuan yang memiliki unsur fisika dan kimia tertentu. Tingkatan kondisi batu tersebut terdiri dari berbagai macam batu-batuan yang secara garis besar terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu batu api atau batu bara, yang terbentuk dari magma yang mencuat dari dasar bumi kemudian membeku menjadi batu api. Dan terkadang magma ini juga bisa muncul ke permukaan bumi dan menjadi batu api yang terdapat di bagian atas kedua adalah batu endapan yang terbentuk karena endapan unsur-unsur batu yang terjadi melalui proses pengikisan dan pelapukan karena pengaruh udara atau air. Batu endapan ini, karena pengaruh dari pelapukan yang terjadi, terbagi ke dalam batu endapan mekanik yang terbentuk karena faktor endapan mekanik—seperti sungai, dan lautan—dan batu endapan kimiawi yang terbentuk karena proses endapan zat kimia tertentu—seperti karbonat kalsium—dan batu endapan biokimia yang terbentuk karena pengaruh makhluk-makhluk hidup yang memiliki bentuk yang sangat kecil dan ketiga adalah metamorfik atau batu yang bentuknya dapat berubah-ubah karena pengaruh tekanan udara atau panas atau pengaruh keduanya. Batu-batuan jenis ketiga ini, pada awalnya berasal dari jenis batu api dan batu endapan. sumber Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Al-Qur'an dan Sunnah - Daftar dalil tentang hari kiamat banyak terdapat dalam ayat-ayat Al Quran. Beberapa dalil tentang hari kiamat ini di antaranya terdapat dalam Surah Az-Zumar Ayat 68, surah Al-Araf ayat 187, An-Nisa ayat 42, Gafir ayat 16, Gafir ayat 33, Asy-Syura ayat 47, Ad-Dukhan ayat 41, An-Najm ayat 57-58, Al-Qariah ayat 1-5, hingga Al-Ahzab ayat 63. Hari kiamat yaumul qiyamah atau hari akhir adalah berakhirnya seluruh kehidupan di bumi dan langit meliputi segala ciptaan Allah Swt seperti manusia, alam, hingga hewan. Hari kiamat atau juga disebut kiamat kubra adalah hari yang menutup bahwa tidak ada lagi kehidupan dunia. Hari kiamat merupakan rukun iman ke-5 yang harus diyakini umat Islam. Para muslim harus percaya bahwa hari tersebut akan datang suatu saat nanti. Dilansir laman NU Online, hari kiamat akan datang secara tiba-tiba, cepat, sekejap, dan mematikan siapa saja. Muhammad bin Ismail al-Bukhari Imam Bukhari, seorang ulama hadis masyhur asal Uzbekistan dalam kitab al-Riqab Tanpa Tahun, mengatakan mengenai terjadinya hari kiamat sebagai berikut “Sungguh, Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai dua orang laki-laki yang sedang menggelar pakaiannya, tak sempat berjual-beli dan mengakhiri jual-belinya. Sungguh, Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai seorang laki-laki yang memerah susu untanya, tidak sempat meminum susu Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai orang yang sedang memperbaiki kolamnya, tidak sempat memberikan air kolam itu kepada hewannya. Sungguh Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai orang yang sedang mengangkat makanannya ke mulut, tidak sempat menikmati makanannya.”Baca juga Dalil Tentang Qada dan Qadar dalam Ayat-Ayat Al Quran dan Artinya Dalil-Dalil Asmaul Husna di Al Quran dan Hadis & 99 Nama Baik Allah Daftar Dalil Tentang Hari Kiamat Arab, Latin dan Terjemahannya Banyak ayat surah di dalam Al-Qur’an yang menggambarkan atau menceritakan tanda-tanda terjadinya maupun datangnya hari kiamat. Berikut ini daftar dalil tentang hari kiamat di dalam Al-Qur’an Surah Az-Zumar Ayat 68وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ٦٨ Arab Latinnya Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa'iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua [makhluk] yang [ada] di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun [dari kuburnya] dan menunggu [keputusan Allah],”QS. Az-Zumar [39]68. Surah Al-A’raf Ayat 187يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ١٨٧ Arab Latinnya Yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā, qul innamā 'ilmuhā 'inda rabbī, lā yujallīhā liwaqtihā illā huw, ṡaqulat fis-samāwāti wal-arḍ, lā ta`tīkum illā bagtah, yas`alụnaka ka`annaka ḥafiyyun 'an-hā, qul innamā 'ilmuhā 'indallāhi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn. Terjemahannya “Mereka menanyakan kepadamu [Nabi Muhammad] tentang kiamat, Kapan terjadi?’ Katakanlah, Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada [seorang pun] yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. [Kiamat] itu sangat berat [huru-haranya bagi makhluk] yang di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah [Nabi Muhammad], Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’”QS. Al-A’raf [7]187. Surah An-Nisa Ayat 42يَوْمَىِٕذٍ يَّوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَعَصَوُا الرَّسُوْلَ لَوْ تُسَوّٰى بِهِمُ الْاَرْضُۗ وَلَا يَكْتُمُوْنَ اللّٰهَ حَدِيْثًا ࣖ ٤٢ Arab Latinnya Yauma`iżiy yawaddullażīna kafarụ wa 'aṣawur-rasụla lau tusawwā bihimul-arḍ, wa lā yaktumụnallāha “Pada hari itu orang-orang yang kufur dan mendurhakai Rasul [Nabi Muhammad] berharap seandainya mereka diratakan dengan tanah [dikubur atau hancur luluh menjadi tanah], padahal mereka tidak dapat menyembunyikan suatu kejadian pun dari Allah.”QS. An-Nisa [4]42. Surah Al-Gafir Ayat 16يَوْمَ هُمْ بٰرِزُوْنَ ۚ لَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۗلِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۗ لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ ١٦ Arab Latinnya Yauma hum bārizụn, lā yakhfā 'alallāhi min-hum syaī`, limanil-mulkul-yaụm, "[Yaitu] pada hari [ketika] mereka tampak dengan jelas [di hadapan Tuhan-Nya], tidak [ada] satu [keadaan] pun dari mereka yang tersembunyi di sisi Allah. [Allah berfirman,] Milik siapakah kerajaan pada hari ini?’ [Lalu, dijawab,] Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.’”QS. Al-Gafir [40]16. Surah Al-Gafir Ayat 33يَوْمَ تُوَلُّوْنَ مُدْبِرِيْنَۚ مَا لَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ عَاصِمٍۚ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ ٣٣ Arab Latinnya Yawma tuwalluuna mud biriina maa lakum minal laahi min 'aasim; wa mai yudlilil laahu famaa lahuu min “[Yaitu] pada hari [ketika] kamu dipalingkan dengan berbalik ke belakang [mencari perlindungan]. Tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkanmu dari [azab] Allah. Siapa yang disesatkan oleh Allah tidak ada baginya [seorang] pemberi petunjuk pun".QS. Al-Gafir [40]33. Surah Asy-Syura Ayat 47اِسْتَجِيْبُوْا لِرَبِّكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ ۗمَا لَكُمْ مِّنْ مَّلْجَاٍ يَّوْمَىِٕذٍ وَّمَا لَكُمْ مِّنْ نَّكِيْرٍ ٤٧ Arab Latinnya Istajībụ lirabbikum ming qabli ay ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāh, mā lakum mim malja`iy yauma`iżiw wa mā lakum min “Penuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari [Kiamat] yang tidak dapat ditolak. Pada hari itu kamu tidak akan mempunyai tempat berlindung dan tidak [pula] dapat mengingkari [dosa-dosamu],”QS. Asy-Syura [42]47. Surah Ad-Dukhan Ayat 41يَوْمَ لَا يُغْنِيْ مَوْلًى عَنْ مَّوْلًى شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۙ ٤١ Arab Latinnya Yauma lā yugnī maulan 'am maulan syai`aw wa lā hum “[Yaitu] hari [ketika] seorang teman setia sama sekali tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada teman lainnya dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,”QS. Ad-Dukhan [44]41. Surah An-Najm Ayat 57-58اَزِفَتِ الْاٰزِفَةُ ۚ ٥٧ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ كَاشِفَةٌ ۗ ٥٨ Arab Latinnya Azifatil-āzifah. Laisa lahā min dụnillāhi “[Hari Kiamat] yang dekat makin mendekat. Tidak ada yang akan dapat mengungkapkan [terjadinya hari itu] selain Allah.”QS. An-Najm [53] 57-58. Surah Al-Qariah Ayat 1-5اَلْقَارِعَةُۙ ١ مَا الْقَارِعَةُ ۚ ٢ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ ٣ يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ ٤ وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ ٥ Arab Latinnya Al-qāri'ah. Mal-qāri'ah. Wa mā adrāka mal-qāri'ah. Yauma yakụnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡụṡ. Wa takụnul-jibālu kal-' “Al-Qāriah [hari Kiamat yang menggetarkan]. Apakah al-Qāriah itu? Tahukah kamu apakah al-Qāriah itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan. Dan gunung-gunung seperti bulu yang berhamburan,”QS. Al-Qariah [101]1-5. Surah Al-Ahzab Ayat 63يَسْـَٔلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا ٦٣ Arab Latinnya Yas`alukan-nāsu 'anis-sā'ah, qul innamā 'ilmuhā 'indallāh, wa mā yudrīka la'allas-sā'ata takụnu “Orang-orang bertanya kepadamu [Nabi Muhammad] tentang hari Kiamat. Katakanlah bahwa pengetahuan tentang hal itu hanya ada di sisi Allah.’ Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat.”QS. Al Ahzab [33]63.Baca juga Daftar Dalil yang Menunjukkan Salat Jumat Adalah Wajib Dalil Naqli, Landasan dan Hikmah Syaja'ah dalam Islam - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani JAKARTA–Banyak sekali ayat Alquran yang di dalamnya Allah SWT menjelaskan tentang mukjizat penciptaan langit dunia oleh-Nya. Seperti penciptaan langit yang berlapis-lapis, mempunyai gugusan bintang, penciptaan gugusan bintang, hingga langit yang diciptakan tanpa cela. Namun saat hari kiamat tiba, Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya Tanda-Tanda Kiamat Kecil dan Besar menjelaskan bahwa semua ini akan hancur, terbelah, pecah, dan meledak pada saat terjadinya kiamat. Langit akan berubah menjadi serpihan yang menyala-nyala yang mengalir dengan laharnya hingga tampak seperti bunga mawar merah yang menutupi seluruh langit. Setelah kondisi itu, Allah SWT, menurut Syekh Mahir akan melipat seluruhnya dengan tangan kanan-Nya dan setelah itu Dia menggantinya dengan langit-langit lain. Beberapa kondisi langit saat hari kiamat dijelaskan dalam ayat Alquran sebagai berikut Pertama, kondisi langit berguncang. Hal ini sebagai difirmankan Allah SWT sebagai berikut يَوْمَ تَمُورُ ٱلسَّمَآءُ مَوْرًا Artinya "Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang," QS At-Tur ayat 9. Kedua, langit terbelah dan berwarna merah mawar. Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rahman sebagai berikut فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَٱلدِّهَانِ Artinya "Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilapan minyak." QS Ar-Rahman ayat 37. Ketiga, langit pecah belah sebagai sebuah janji yang pasti. Hal ini ditegaskan Allah ST dalam surat Al-Muzzammil ٱلسَّمَآءُ مُنفَطِرٌۢ بِهِۦ ۚ كَانَ وَعْدُهُۥ مَفْعُولًا Artinya "Langitpun menjadi pecah belah pada hari itu. Adalah janji-Nya itu pasti terlaksana." QS Al Muzzammil ayat 18. Baca juga Al-Fatihah Giring Sang Ateis Stijn Ledegen Jadi Mualaf Islam Agama Paling Murni Keempat, bintang berjatuhan. Pemandangan ini sebagaimana tergambar dalam Surat At-Takwir. وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ Artinya "Dan apabila bintang-bintang berjatuhan." QS At Takwir ayat 2. Kelima, langit dilenyapkan dan tidak ada lagi tata surya dan semesta raya. وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ Artinya "Dan apabila langit dilenyapkan." QS At Takwir 11.

hari kiamat yang berhubungan dengan ilmu geologi dijelaskan dalam alquran